Gambar 1.
Pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima adalah reaktor daya tipe BWR (Boiling water reactor) atau dalam bahasa Indonesia disebut Reaktor air didih, yang merupakan reaktor nuklir generasi kedua yang ada di dunia yang dibangun pada Juli 1967.
Prinsip kerja dari reaktor Fukushima adalah mengubah panas yang dihasilkan inti reaktor menjadi listrik. Panas tersebut dihasilkan oleh reaksi fisi nuklir Uranuim Oksida UO2 lalu memanaskan air hingga mendidih pada suhu 285 C / 550 F dengan tekanan 75 atmosfer (1000 - 1100 psi). Air yang mendidih dalam inti reaktor akan menghasilkan uap bertekanan tinggi. Uap ini akan disalurkan melalui pipa ke dalam turbin generator dan akan menghasilkan daya listrik. Uap yang telah melewati turbin disalurkan kembali oleh sistem ke dalam kondensor untuk didinginkan agar berubah menjadi fase cair, lalu masuk kembali dalam inti reaktor.
Pada Gambar 1 .Terdapat dua sistem pendingin pada reaktor fukushima:
Sistem pendingin primer:
Sistem ini terdapat pada inti reaktor dengan menggunakan Air demineralisasi (air yang mendidih pada inti reaktor).
Sistem pendingin sekunder:
Sistem ini terdapat di luar reaktor dengan menggunakan air laut yang dipompa menuju kondensor untuk mendinginkan uap tekanan tinggi dan mengubahnya menjadi air kembali.
Kedua sistem pendingin tersebut merupakan sistem loop tertutup terpisah yang tidak berhubungan secara langsung sehingga kemungkinan radiasi nuklir lepas ke lingkungan sangat kecil.
Pada kompleks pembangkit fukushima terdapat 6 unit reaktor tipe BWR, yang masing-masing menghasilkan daya antara 700 - 1100 Mega Watt, dengan total produksi listrik 4,7 Giga Watt (4700 juta Watt). Hal ini yang membuat reaktor fukushima menjadi 1 dari 25 reaktor daya terbesar di Dunia.
Sebelum terjadi gempa bumi pada tanggal 11 maret 2011, fukushima sedang mengerjakan proyek 2 reaktor nuklir tambahan dengan produksi daya masing-masing 1380 MW yang diharapkan selesai pada oktober 2016.
Pada saat gempa 11 maret, Reaktor 1,2, dan 3 sedang beroperasi sedangkan reaktor 4,5, dan 6 dalam perbaikan (otomatis dimatikan). setelah gempa terjadi generator yang digunakan untuk pendingin berhenti bekerja. sistem pendingin cadangan lalu memompa air ke dalam reaktor 1, 2, dan 3. sistem tersebut memompa air secara bertahap dimulai dari reaktor 3, lalu 2, dan 1. saat reaktor 2 dan 3 telah terisi oleh air, reaktor 1 belum terisi sehingga temperatur dan tekanan reaktor meningkat. sebagian air yang berada dalam teras berubah menjadi gas Hidrogen bertekanan tinggi yang mengakibatkan ledakan dan melemparkan atap reaktor, sehingga radiasi yang sebelumnya teperangkap menjadi keluar ke lingkungan.
Pada saat gempa 11 maret, Reaktor 1,2, dan 3 sedang beroperasi sedangkan reaktor 4,5, dan 6 dalam perbaikan (otomatis dimatikan). setelah gempa terjadi generator yang digunakan untuk pendingin berhenti bekerja. sistem pendingin cadangan lalu memompa air ke dalam reaktor 1, 2, dan 3. sistem tersebut memompa air secara bertahap dimulai dari reaktor 3, lalu 2, dan 1. saat reaktor 2 dan 3 telah terisi oleh air, reaktor 1 belum terisi sehingga temperatur dan tekanan reaktor meningkat. sebagian air yang berada dalam teras berubah menjadi gas Hidrogen bertekanan tinggi yang mengakibatkan ledakan dan melemparkan atap reaktor, sehingga radiasi yang sebelumnya teperangkap menjadi keluar ke lingkungan.
Komplek Reaktor Fukushima
Sebelum Sesudah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar