Kamis, 10 Desember 2015

Pentingnya peran Ayah bagi anak Perempuan - Tinjauan Ilmiah


Dalam sebuah publikasi ilmiah American Psychological Association tahun 2011 yang berjudul : The Father-Daughter Dance : The Relationship betwen Father-Daughter Relationship Quality and Daughter Stress Response. Penelitian ini melihat adanya hubungan Ayah dan anak perempuannya dengan aktivitas hypothalamic-pituitary-andrenal (HPA) axis (salivary cortisol) dan autonomic nervous system (salivary alpha-amylase, sAA) lewat interaksi aktif selama masa remaja hingga tumbuh dewasa.

Seperti diketahui HPA axis atau biasa dikenal limbic-hypothalamic-pituitary-adrenal axis (LHPA axis) adalah sebuah sistem interaksi komplek yang saling mempengaruhi antara 3 kelenjar Endokrin dalam tubuh manusia yaitu Hipotalamus , kelenjar pituitary dan adrenal cortex. Ketiganya berperan besar dalam sistem neuroendokrin yang mengontrol reaksi stress, metabolisme tubuh, termasuk sistem pencernaan, sistem imun, mood, emosi, seksualitas dan penyimpanan energi dan kelebihannya. 

Studi menggunakan dua kondisi yang berbeda yaitu pertama hubungan Ayah dan anak perempuan dalam kondisi penolakan , chaos dan terpaksa. Yang kedua adalah hubungan Ayah dan anak dalam kondisi penuh kehangatan, saling support, dan otonom. Studi menggunakan sampel dari 88 subjek anak perempuan dengan rata rata umur 19 tahun melalui sebuah pooling di Universitas Oklahoma dan fliers yang disebar di kampus. setiap partisipan mendapatkan upah 25 USD per kepala.

Metode yang paling umum digunakan adalah pengambilan sampel saliva (kelenjar ludah) menggunakan kertas absorban yang ditempelkan di lidah selama 1-2 menit lalu sampel disimpan pada suhu -20 Celcius. pada saat pengujian sampel saliva di tempatkan pada centrifuge dengan kecepatan 3000 rpm selama 15 menit setelah itu dianalisis kandungan salivary alpha-amylase (sAA) dan cortisol. Cortisol dan Adrenalin adalah hormon yang dilepaskan oleh hipotalamus otak ketika seseorang mengalami stress atau cemas. pelepasan hormon cortisol yang berlebihan akan meningkatkan kadar gula darah, kolesterol, juga memyebabkan gangguan fungsi kekebalan tubuh.

Hasil penelian memaparkan dua hasil penting yaitu, pertama : pada uji sAA (salivary alpha-amylase) menunjukkan hubungan Ayah dan anak perempuan yang tidak harmonis akan meningkatkan pelepasan hormon cortisol pada kelenjar hipotalamus. Itu ditandai dengan level cortisol yang tinggi pada sampel saliva (kelenjar ludah) di pagi hari. Sedangkan hubungan Ayah dan anak perempuan yang harmonis ditandai dengan konsentrasi hormon cortisol yang rendah pada sampel saliva. Ini membuktikan bahwa seorang anak perempuan yang mempunyai hubungan kurang baik dengan Ayahnya mempunyai tingkat emosional yang tidak konsisten dikarenakan meningkatnya kadar cortisol dan berkurangnya kontrol inhibitor. Sedangkan anak perempuan yang mempunyai hubungan baik dengan ayahnya akan mempunyai kontrol emosi yang lebih stabil.

Kedua : studi ini kemudian membuktikan adanya hubungan antara sAA dengan respon aktivitas sistem limbik HPA axis, salah satunya tekanan psikologi pada anak perempuan. Anak perempuan yang mempunyai hubungan negatif dengan Ayahnya akan mendapatkan tekanan sosial yang tinggi, tidak bisa dikontrol dan tidak bisa diprediksi. Ini diakibatkan reaktivitas HPA axis dan pelepasan hormon cortisol yang tinggi pada sistem limbik tubuh.

Hubungan Ayah dengan anak perempuannya mempunyai keunikan tersendiri dibanding dengan anak laki laki. Benarlah bahwa ada istilah "Dad A son's first hero, A Daughter's first love". Anak perempuan meniru ibunya dan mengamati reaksi Ayahnya, Dari situ ia akan mengembangkan intuisi dan sikapnya dalam berhubungan dengan lawan jenis. Ada hubungan sebab akibat antara pengalaman anak perempuan dengan ayahnya dengan kemampuan anak tersebut menjalin kasih sayang dengan orang lain di kehidupan dewasa. 

Dari Ayah seorang anak belajar otoritas, kekuatan, persaingan kerja, cara mengungkapkan kemarahan, cara mengelola uang, mengambil resiko dan cara mengembangkan citra diri. Seorang anak perempuan yang kariernya cemerlang biasanya memiliki Ayah yang memberikan saran tentang karier. Anak perempuan membutuhkan waktu bersama ayahnya. Waktu adalah bukti cinta dengan melakukan aktifitas fisik dengan bermain boneka, lempar tangkap, atau mengobrol soal musik dan film atau berita terkini.

Anak perempuan yang mempunyai hubungan baik dengan ayahnya akan menjadi sosok yang percaya diri, menerima dirinya, dan menghormati pria. Anak perempuan akan belajar menghormati lelaki dan tahu bagaimana memperlakukannya. 

@nikosuprapto 







Tidak ada komentar:

Posting Komentar